Discover Denmark
Thursday, May 11, 2006





Snowing in Venice

snowing in veniceFrom Milan, we went to Venice by train.

Last night, we watched weather forecast and it was said there will be snowing in Venice. It was so damn accurate!


If that's not enough... the train was sooo late because the national strike occured! arrrgghh!





and of course adit was very upset ;-)




mekah
Tuesday, April 04, 2006

mertua saya dalam insya Allah beberapa minggu akan melaksanakan ibadah umroh. jujur saya sangat tergoda untuk ikut. tapi tahun ini saya dan suami sedang konsentrasi dengan pembangunan rumah. maklum kan biayanya tidak sedikit meski rumah kami terhitung kecil mungil.

mudah-mudahan suatu saat nanti saya diizinkan lagi untuk pergi ke tanah suci dan semoga bersama suami.

dari beberapa tempat di negara-negara yang telah saya kunjungi, jujur hanya mekah & madinah saja yang membuat saya ingin kembali. paris indah, seville dan marrakech itu eksotis. tapi bagi saya tidak ada tempat seindah mekah.

nikmatnya air zamzam yang ada di masjidil haram tidak ada bandingannya deh! bagi saya, rasa airnya benar-benar beda dengan air mineral yang lain. plus, ngga tau kenapa rasa air zamzam yang di bawa ke tanah air berbeda sekali dengan zamzam yang ada di masjidil haram.

beruntung, pada tahun 2003 ketika saya dan orang tua pergi, sedang musim dingin. angin di madinah berhembus kencang sekali sampai membuat kita harus berpegang pada sesuatu.

mekah, the city i will always miss...




Hallo! Terima kasih
Friday, December 16, 2005

Jangan mengira bila traveling ke Eropa maka kamu akan dengan mudah berkomunikasi. Oh ya, tentu bagi yang menguasai semua bahasa tidak akan bermasalah seperti saya.

Ketika berada di Italia, apa yang kami tanyakan dijawab dengan bahasa Italia. Tapi yang menyebalkan ketika di Spain, petugas tiket kereta api malah dengan sombong menolak untuk berbahasa Inggris.

Saya tidak tahu, menolak karena tidak mau berbahasa Inggris (yang mana sebenarnya dia bisa) atau menolak karena memang tidak bisa.

Huuu-uuuh... Dulu saya pikir hanya orang Prancis yang 'sombong' (tapi sekarang sih sudah berkurang loh), ternyata...

Saya kesal, apalagi suami saya. Padahal dengan jumlah turis yang datang ke Spanyol sebanyak 15 juta pertahun, mereka seharusnya mencontoh Bali dong dan menyadari bahwa cukup penting lho untuk les bahasa Inggris.

Kalau bisa berbahasa Spanyol tentu kami juga akan dengan senang hati menggunakannya, Pak.

Meski Eropa, tidak semua bisa berbahasa Inggris. Tapi jangan khawatir saat berada di Denmark, rata-rata para Danish itu sangat mahir berbahasa Inggris. Kalaupun tidak aktif, mereka yang pasif cukup membantu para traveler kok.

Nah, kembali ke Italy atau Spain.
Di stasiun sentral, saya melihat banyak sekali gerai yang menjual kamus bahasa. Bahkan beberapa traveler dengan semangat membeli kamus tersebut. Wah, kalau saya sih menolak untuk membeli kamus deh. Bukannya sombong, tapi malah akan menambah 'masalah'.

Sebagai ilustrasi, kita tentu senang bila bisa menguasai sebuah bahasa asing. Selain bisa mengerti bila ada orang yang membicarakan kita (hehehe), akan memudahkan kita untuk menanyakan arah tempat tujuan yang dimaksud dengan mudah tanpa harus berpantomim ria alias berbahasa tubuh.

Bila menjadi seorang traveler di sebuah negara, saya pasti menunjukkan identitas saya sebagai orang asing dengan menggunakan bahasa Inggris. Bukan apa-apa, tapi bila saya yang memang tidak mengerti bahasa Spanyol ini menyontek kata dari kamus atau buku "Berbicara Bahasa Spanyol dalam 50 Jam" (misalnya), maka akan timbul 'masalah' baru karena orang yang ditanya tentu akan menjawab dalam bahasa Spanyol juga . Iya kan?

Jadi lebih baik, menghafal bahasa yang sederhana saja seperti "Halo" dan "Terima kasih".

Tak. Merci. Grazie. Gracias!




Traveler's Tale - SPICE! Magazine
Wednesday, December 14, 2005

Awww... tadi pagi saya mendapat informasi dari Editor in Chief SPICE! Magazine bahwa artikel yang saya tulis tentang Denmark akan dimuat!

Yay!!!

Tapi edisi pastinya saya belum tahu. Jadi tunggu saja yaaa...




Partner - 2
Thursday, November 24, 2005

Oh ya... dan bila traveling bersama pasangan, harus sabar juga bila harus memfoto pasangan yang ingin bergaya seperti ini.

Ehehehe... Luv you A!




Partner

aditTraveling sendirian atau bersama partner, memberikan kepuasan batin yang berbeda. Februari 2005, saya sendirian pergi ke Morocco dan bertemu suami di Casablanca. Untuk kasus yang satu ini, bisa dikatakan grey area antara traveling sendirian dan traveling bersama partner tidak ya? Hehehe...

Bila traveling bersama partner, keuntungan pertama yang didapat adalah menghemat pengeluaran. Yang satu ini penting loh. Terutama di Eropa, bila menginap di hotel, harga-harganya cukup membuat saya pingsan di tempat. Atau saat kami berada di Venice, incaran kami adalah mengelilingi Venice dengan gondola. Untuk pasangan yang belum lama menikah seperti kami tentu ini adalah hal yang romantis. Mau tau berapa harga yang mereka tawarkan? EUR 80. Nah, kalau bersama partner bisa saja di split dengan masing-masing membayar EUR 40. Kalau sendirian? Harus tanggung sendiri kan. Oh ya, kami tidak jadi naik gondola. Grazie! Terlalu mahal deh.

Bila traveling bersama pasangan, maka hal pertama yang harus dihindari adalah bertengkar. Satu sama lain harus saling support, memiliki kadar marah yang rendah dan tidak boleh saling menyalahkan alias harus kompak.

Saat di Copenhagen, pemilik toko tempat saya membeli coat pernah datang ke Jakarta untuk urusan perdagangan. Dia memberi tahu saya bahwa bila ingin berbelanja dengan harga dibawah Copenhagen dan dengan kualitas yang bagus, maka tunggu untuk membelinya di Italy. Sebetulnya saya bukan tipe shopaholic, tapi entah kenapa saat berada di Italy nafsu belanja saya benar-benar tinggi. *Sigh*. Saya sangat tergila-gila dengan boots. Untung suami saya sangat suportif dan penuh pengertian ketika saya sering melihat-lihat boots di etalase toko sebelum membeli yang benar-benar saya suka. Alasan saya, di Indonesia saya belum pernah mendapatkan boots selutut dengan bahan yang enak dan karena saya jarang belanja, jadi suami saya sabar sekali.

Suami saya paling pintar membaca peta. Maka saya selalu mengandalkan dia. Suatu hari kami nyasar dengan bawaan yang cukup berat. Nah, sebagai pasangan, saya tidak boleh protes atau menggerutu bila keahlian dia hari itu tidak tepat.

bikePernah suatu hari, saat kami di Seville. Waktu itu hari Minggu dimana hampir semua toko di pagi hari tutup. Sedangkan kami berencana untuk membeli tiket kereta dari Seville menuju Cordoba untuk hari Senin. Hari itu kami menyewa sepeda dari hostel. Saya ingin bersepeda sekalian untuk membakar lemak di daerah perut yang semakin buruk. Lagipula, bagaimana tidak tergoda untuk bersepeda karena jalan di eropa itu rata dan bagus.
Resepsionis hostel memberi kami alamat agen yang menyediakan tiket kereta. Sementara saya mengusulkan untuk langsung pergi ke Santa Justa, stasiun kereta. Akhirnya kami sepakat untuk pergi ke agen yang tempatnya tidak jauh dari hostel.

Ternyata... tempatnya jauh dan kami tidak bisa memesan!

Akhirnya kami pergi juga ke Santa Justa dan kami sampai setelah DUA JAM! Hahaha... kalau kami adalah peserta The Amazing Race, sudah pasti kami tereliminasi.

Jadi ingat yaaa... perjanjian pertama bila traveling bersama pasangan adalah... jangan bertengkar! ;-)




The Netherlands
Monday, November 21, 2005

From Denmark we fly to The Netherlands.

Sore ini kami menuju The Netherlands, negara kedua dari empat negara dalam list Euro Trip. Kami memutuskan untuk bersantai dibanding hari-hari sebelumnya. Karena breakfast tidak termasuk, kami tidak sarapan di hotel dan sekalian check out. Hehehe...

Sebelum sarapan, kami berjalan kaki ke stasiun sentral untuk menyimpan satu duffel bag, koper kecil beroda dan tas ransel yang cukup berat karena suami saya keukeuh untuk membawa laptop. Dengan membayar DKK 35 (setara dengan EUR 5) kami menyimpan semua bawaan di loker dan tidak lupa membeli tiket untuk menuju Kastrup sebesar DKK 51.

Kami kembali menuju area pedestrian setelah selesai dengan stasiun sentral dan berakhir dengan minum segelas latte yang tinggi dengan sebuah roti danish di Baresso, Vimmelskaftet 48.

Pesawat yang akan membawa kami ke Schiphol adalah sterling dan take off malam hari. Pesawatnya sangat sepi penumpang loh. Mungkin kurang dari 15 orang yang pergi ke The Netherlands malam itu.

Kami sampai di Schiphol kurang lebih jam 21.30 dan di sana sudah ada Icol & Farid yang menjemput kami. Awww! Senang dong bertemu orang Indonesia di negeri orang. Terlebih lagi mereka berdua dan kami sama-sama lulusan SMA yang sama di Bandung.

Icol & Farid lalu mengantar kami ke apartemen Lia Sukri ;-) di Haarlem. Terima kasih ya Lia, kita diizinkan menumpang di apartemennya. Kata Icol, Lia jarang menempati apartemen itu, jadi selama dua malam kami menumpang tidur di sana. Apartemennya enak deh! Besar dan pemandangannya juga enak.

Kami berempat mengobrol sampai jam 1.30 pagi. Hahaha... Oh ya saat menonton tv lokal, ada orang Indonesia yang tentu sudah jadi warga negara Belanda, seorang pianist bernama Wibi yang tergila-gila dengan karakter Disney.

Belanda dingin tapi tidak terlalu bila dibandingkan Denmark.


Oh ya, satu lagi... toilet-nya cukup membuat tegang karena 'tidak langsung pergi'... hahaha...




ps, gambar diambil dari images google.




Foods
Sunday, November 20, 2005

Tiga hari menjelang euro trip, saya sakit perut hebat. Sedang tidur dengan lelap, tiba-tiba saya mengaduh dan bangun kesakitan. Salah saya sih memakan makanan yang sudah kadaluarsa ditambah lagi perut saya memang sensitif. Jadi maklum deh kalau saya termasuk orang Indonesia yang tidak suka makan makanan pedas.

Nah, sebelum ke airport, saya dan suami makan di sebuah restoran Arab tidak jauh dari apartemen kami. Daging sapi-nya memang killer sekali! Super lezat! Tapi... saya tidak sengaja menyicip saus yang saya kira saus tomat biasa. Ternyata saus itu pedasss sekaliii!!!

Saat pesawat take off, sakit perut itu kembali terasa. Saya tidak berantisipasi untuk membawa sahabat dalam duka saya, si minyak kayu putih. Maka sepanjang penerbangan, saya harus menahan rasa sakit di perut dengan menaruh kedua telapak tangan saya di sana. Sakit perut yang ini masih kelas ringan sih, bukan sakit perut melilit seperti sebelumnya. Gara-gara itu seorang pramugara sampai bertanya pada suami saya apakah saya hamil. Hahahaha...

Maka, sampai di Copenhagen saya harus makan yang padat-padat. Kami mampir ke China Box. Saya membeli nasi putih dan sayur ditambah dengan ayam. Sebetulnya ada nasi yang dicampur kacang polong dan sedikit potongan daging kecil (nasi favorit saya!). Tapi biar lebih aman, saya memilih yang putih saja. Sebagai muslim, saya berhati-hati untuk tidak memakan makanan yang mengandung babi.

Denmark, tidak seperti Italy, China atau Indonesia... sepertinya tidak memiliki makanan khas. Itu juga apa yang dikatakan teman saya Maria yang orang Denmark. Menurut Maria, yang terkenal, Denmark adalah penghasil babi terbaik di dunia. Karena babi dari Denmark memiliki daging yang lebih banyak (karena gemuk dibandingkan babi dari negara lain) dan babi Denmark memiliki tubuh yang lebih panjang.

Tidak mengherankan sih. Pagi di hari kedua kami di Copenhagen, kami sarapan di stasiun sentral. Hampir semua yang disajikan mengandung babi. Maka kami cukup memesan segelas teh hangat dengan roti yang berisi keju saja.

Kenapa muslim tidak boleh makan babi? Kenapa muslim harus makan hewan yang disembelih a.k.a halal, suami saya menjelaskan ditinjau dari sudut pandang ilmiah. Yang mana sangat masuk akal.

Malamnya, pulang dari Roskilde, suami mengundang teman-temannya untuk makan malam di restoran China. Hehehehe... Teman suami saya ada tiga orang. Dua orang Indonesia yang sedang di ekspat di Copenhagen dan seorang lagi orang Denmark yang pernah diekspat di Semarang.

Oh ya untung juga saya tidak membeli nasi yang ada kacang polong dan daging kecil-kecil itu. Saat buffet di restoran China itu, ada nama dan kandungannya pada tiap makanan. Ternyata nasi yang tidak plain itu memakai daging babi.




Roskilde

Sorenya, kami pergi ke stasiun sentral untuk menuju sebuah kota yang bernama Roskilde. Roskilde adalah kota dengan penduduk yang sedikit dimana terdapat Museum Kapal Viking.


Museumnya sendiri menghadap laut dan salah satu dindingnya terbuat dari kaca. Bagus deh! Selain lima kapal Viking, terdapat teater, benda-benda peninggalan Viking dan gift shop.




Viking ship museum on the left


Karena penggila sejarah, suami saya membeli dua buku tentang Viking. Kalau saya? Apalagi kalau tidak membeli postcard. Mudah dibawa dan yang paling penting, tidak berat.


see yourself as a viking?


hmmm... i have to try.


do i look like a viking maung bandung?




Esplanaden








Amalienborg

Setelah selesai mengikuti kanal tur, kami mulai berjalan dari Nyhavn sampai ke Esplanaden tapi sambil mampir-mampir juga ke tempat lain, seperti Amelienborg. Amelienborg ini adalah istana yang didiami keluarga kerajaan pada saat winter. Letaknya tidak jauh dari kanal dan bersebrangan dengan The Opera House.

Di sini banyak sekali turis terutama turis-turis yang sedang menikmati masa pensiunnya. Kami bertemu dengan pasangan turis lanjut usia dari Inggris yang masih sangat mesra lho! Berpegangan tangan selalu.





Nyhavn

Dengan suhu 0 derajat, matahari baru muncul pada sekitar jam 9 pagi. Itu juga tidak selalu muncul. Kadang-kadang tidak ada matahari sama sekali. Tapi kami beruntung karena kemarin dan hari ini matahari bersinar di Copenhagen.

Hari ini kami sudah memutuskan untuk pergi ke Nyhavn dan Roskilde. Untuk menuju Nyhavn, sebenarnya bisa kami tempuh dengan 40 menit berjalan kaki dari hotel. Tapi kami dengan alasan 'mengejar matahari' menggunakan metro dan sedikit jalan kaki menuju Nyhavn.

Nyhavn adalah pelabuhan baru yang dibangun pada kurang lebih 300 tahun yang lalu. Meski sudah berumur, Nyhavn sangat terawat. Dulu, pelabuhan ini dibangun untuk mengurangi 'kemacetan' di pelabuhan utama. Coba lihat deh bangunannya yang berwarna-warni. Persis seperti gambar-gambar di magnet kulkas deh. Oh ya, penulis legendaris HC Andersen juga pernah tinggal di Nyhavn.

Di Nyhavn kami memilih untuk melihat Copenhagen dengan kanal tur menggunakan DFDS Canal Tour. Per orang dikenakan biaya DKK 50. Kanal tur ini berlangsung kurang lebih selama 45 menit yang dipandu oleh seorang tour guide yang cantik.




Baresso


Kalau berkunjung ke Denmark, bagi pecinta kopi, saya menyarankan untuk pergi ke baresso coffeebar.

Foto Baresso yang ada di sini berlokasi di area pedestrian. Tepatnya di Vimmelskaftet 48.

Menurut informasi barista, pemilik Baresso adalah seorang Danish yang berdarah Italia. Sayangnya, Baresso ini hanya ada di Denmark.

Sumpah deh! Kopi-nya enak banget! Meski saya tahu, banyak kopi yang mereka gunakan berasal dari Indonesia!







e-mail

ninit_yunita@hotmail.com

A Highly Recommended Book

Traveling Man - The Journey OF Ibn Battuta

Traveling - it makes you lonely, then gives you a friend.
Traveling - it offers you a hundred of roads to adventure and gives your heart wings!
Traveling - it leaves you speechless, then turns you into a storyteller.
Traveling - it had captured my heart and now my heart was calling me home.
Traveling - it gives you a home in thousand strange places, then leaves you a stranger in your own land.
Traveling - all you do is take the first step.

10 Recent Entries

  • Discover Denmark
  • Snowing in Venice
  • mekah
  • Hallo! Terima kasih
  • Traveler's Tale - SPICE! Magazine
  • Partner - 2
  • Partner
  • The Netherlands
  • Foods
  • Roskilde
  • Archives

  • April 2006
  • December 2005
  • November 2005
  • Travel philosophy from Ian Wright

    "If you spend too much time thinking about it, then you miss it! Things come. Keep looking, meet different people, and exchange ideas. There is no rule."

    "The first step is in your head. So don't think about it, buy a flight ticket tomorrow and then worry about it on the plane. This is the hardest step."
    Ian Wright - Globe Trekker

    Links

    43 Places
    create your traveling map
    Lonely Planet
    Real Travel
    Travbuddy.com
    Travelpod.com
    Virtual Tourist

    Airlines

    air berlin
    openjet
    easyjet
    germanwings
    excel
    skyeurope

    Sleeping

    coach surfing: be a guest at someone's house for FREE
    hostelworld
    travelpunk
    whichbudget
    youth hostel

    Packing

    one bag - the art & science of traveling light
    The universal packing list

    TV Show

    The Amazing Race

    Shoutbox

    Name :
    Web URL :
    Message :


    hits


    Directory of Travel Blogs

    pictures