By the way... adalah cukup melelahkan saat berada di Charles De Gaulle. Bayangkan saja, kami hanya memiliki waktu kurang dari 1 jam untuk boarding (airfrance yang menuju ke Copenhagen). Airfrance luar biasa 'ngaret' pada saat pergantian crew di Lome. Hasilnya? Turun dari pesawat, kami segera naik mobil yang disediakan pihak airport. Sementara penumpang lain yang waktu transitnya lebih lama, menggunakan bis. Lalu, kami harus berlari agar tidak telat boarding. Bila terlambat maka pesawat yang selanjutnya adalah 4 jam dari saat itu.
Sampai di airport, kami menumpang mobil orang tua Maria. First thing first, kami menuju stasiun sentral untuk menukarkan uang dari EUR ke DKR (danish krona) dan membeli tiket metro. Meski termasuk uni eropa, seperti Inggris, Denmark tetap menggunakan mata uangnya dan kami mendapatkan rate terbaik di stasiun sentral. Menukarkan uang di money changer lain jatuhnya lebih mahal.

Acara pertama? Menuju pedestrian untuk membeli coat! Brrr... Kami tidak dapat menemukan tempat yang menjual winter clothes di Abidjan. Iya sih, suhu Abidjan secara normal adalah 28 - 30 derajat, jadi sangat sulit untuk menemukan jaket tebal. Saya langsung kangen dengan Bandung. Ahhh... Betapa bagus dan murahnya coat dan jaket tebal itu.

Ini adalah suasana pedestrian di Copenhagen
No comments:
Post a Comment